Berita kami

Tegakkan Kamtibmas, Satgas Gakkum Polres Boyolali Ungkap Kasus Penganiayaan dan Premanisme dalam Operasi Aman Candi

15 May 2025 Berita Polres

Boyolali – Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) Polres Boyolali terus menunjukkan taringnya dalam memberantas tindak kejahatan jalanan dan aksi premanisme yang meresahkan warga. Melalui Operasi Aman Candi 2025, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Boyolali bergerak cepat menindak laporan masyarakat dan melakukan penyelidikan intensif demi menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

Pada Selasa, 13 Mei 2025, tim Satgas Gakkum yang dipimpin langsung oleh Kasatgas Gakkum melakukan penyelidikan kasus penganiayaan yang berawal dari kecelakaan lalu lintas ringan di wilayah Denggungan, Banyudono. Setelah menerima laporan dari korban di Polsek Ngemplak, tim mengembangkan penyelidikan dan mengumpulkan informasi dari masyarakat hingga menemukan titik terang terkait dugaan penganiayaan tersebut.

Kasatgas Gakkum AKP Wahyudi, mengungkapkan, “Kejadian bermula saat YBW (26), warga Kecamatan Ngemplak, secara tidak sengaja menabrak seorang anak kecil yang berlari ke jalan dari arah rumah. Anak tersebut merupakan anak dari RAW (35), warga Desa Denggungan, Kecamatan Banyudono. Usai kejadian, pelaku membawa anaknya ke RSUI Banyubening untuk mendapat penanganan medis, diikuti oleh korban yang bertanggung jawab dan turut mendampingi ke rumah sakit.

Namun alih-alih menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin, RAW (pelaku) justru meluapkan emosinya kepada YBW (korban) di depan IGD RSUI Banyubening, dengan memukuli korban hingga 10 kali pukulan ke wajah. Akibat aksi kekerasan tersebut, korban mengalami luka pada hidung, memar pada mata kiri, dan bibir robek berdarah. Korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngemplak, dan Satgas Gakkum bergerak cepat memburu pelaku.

Hingga akhirnya, pelaku RAW berhasil diamankan di sekitar Gerbang Tol Banyudono dan langsung diserahkan ke Unit I Pidana Umum Satreskrim Polres Boyolali untuk menjalani proses hukum. Polisi juga menyita barang bukti berupa 1 flashdisk berisi rekaman CCTV aksi kekerasan serta 1 kaos biru merk Spyderbilt yang digunakan pelaku saat kejadian.

Tak berhenti sampai di sana, pada Rabu, 14 Mei 2025, Satgas Gakkum kembali turun ke lapangan menindaklanjuti arahan pimpinan untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan penindakan terhadap potensi kejahatan jalanan. Tim menyisir Jl. Semarang – Solo di wilayah Kecamatan Banyudono, wilayah yang kerap dilaporkan sebagai titik rawan aksi pungli. Meski tidak ditemukan pelaku di lokasi, petugas mendapatkan keterangan dari para sopir truk yang mengaku sering dimintai uang keamanan oleh oknum yang mengaku sebagai pemuda setempat.

Petugas pun segera memberikan imbauan tegas kepada masyarakat untuk tidak takut melapor ke polisi jika mengalami pemalakan atau intimidasi dalam bentuk apa pun. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk kehadiran nyata Polri di tengah masyarakat.

Masih di hari yang sama, Satgas juga melakukan patroli di kawasan Traffic Light Randusari, Kecamatan Teras, menyikapi laporan masyarakat terkait aktivitas manusia silver yang kerap berjoget di jalanan dan bahkan memukul kaca mobil jika tidak diberi uang. Petugas memberikan edukasi kepada masyarakat agar waspada dan segera melapor apabila terjadi tindakan mengganggu ketertiban umum.

Kapolres Boyolali melalui Kasatreskrim AKP Joko Purwadi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari konsistensi Polres Boyolali dalam menegakkan hukum dan menciptakan rasa aman di masyarakat.

“Semua kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk penegakan hukum, tetapi juga sebagai bentuk pencegahan dan edukasi kepada masyarakat. Kami ingin membangun budaya berani melapor. Polres Boyolali siap hadir untuk menjaga Boyolali tetap aman, tertib, dan bebas dari aksi premanisme,” tegas AKP Joko Purwadi.

BAGIKAN ARTIKEL INI