Warga dan Tokoh Agama Apresiasi Pengamanan Peringatan Tri Suci Waisak di Vihara Veluvana Boyolali
.jpeg)
Boyolali – Peringatan Tri Suci Waisak 2569 TB / 2025 M di Vihara Veluvana Hutan Bambu, Dukuh Ngelo, Desa Kaligentong, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Minggu (1/6/2025), berlangsung khidmat, damai, dan tertib. Suasana yang penuh kedamaian ini tak lepas dari peran penting aparat keamanan yang mendapat apresiasi tinggi dari umat Buddha dan para tokoh agama yang hadir.
Ratusan umat Buddha dari wilayah Ampel, Gladagsari, Kopeng, hingga Tuntang berkumpul dalam suasana religius untuk mengikuti rangkaian acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Meski dihadiri sekitar 800 orang, kegiatan berjalan lancar tanpa gangguan, berkat pengamanan terpadu dari Polsek Ampel, Polsubsektor Gladagsari, Polres Boyolali, serta Satgas MBI Kecamatan Gladagsari.
Ketua Yayasan Budhayana Jawa Tengah, Bante Nyana Suryanadi Mahatera, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh aparat keamanan.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah mengawal jalannya peringatan Tri Suci Waisak ini dengan sangat baik. Rasa aman dan tenang yang kami rasakan hari ini membuat umat bisa beribadah dengan khusyuk,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Bante Jatiko Thera, Sekwil Jawa Tengah, yang menilai bahwa pengamanan yang diberikan mencerminkan kepedulian terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya.
“Suasana damai yang tercipta hari ini menunjukkan betapa pentingnya peran aparat dalam menjaga harmoni dan ketenangan umat beragama. Kami benar-benar merasa dilindungi,” ujarnya.
Kapolsek Ampel, AKP Sunarto, yang memantau langsung jalannya kegiatan, menyampaikan bahwa keberhasilan pengamanan ini merupakan hasil kerja sama semua pihak.
“Kami hanya menjalankan tugas, dan kami bersyukur karena seluruh pihak—baik umat, panitia, maupun unsur pengamanan—bisa bersinergi menjaga suasana tetap kondusif,” ungkapnya.
IPTU Winarsih, Plt. Kasi Humas Polres Boyolali, menambahkan bahwa Polres Boyolali selalu mendukung kegiatan keagamaan masyarakat sebagai bentuk pelayanan dan perlindungan.
“Kegiatan keagamaan seperti ini adalah bagian dari kekayaan budaya yang patut dijaga. Kami berkomitmen mendukung penuh demi terciptanya kerukunan antarumat,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Bante Santa Vanno Terra, Ketua Vihara Veluvana Hutan Bambu.
“Saya sangat bersyukur atas kehadiran para aparat keamanan. Mereka hadir tidak hanya sebagai penjaga, tapi juga sebagai sahabat dalam kedamaian. Ini membuat seluruh umat merasa nyaman dan dihormati,” ujarnya.
Peringatan yang diisi dengan pembacaan Dhammapada, Puja Bhakti, Dhammadesana, hingga persembahan gending Jawa itu menjadi momen sakral yang dipenuhi rasa syukur. Bagi masyarakat dan umat Buddha, keberadaan aparat keamanan bukan sekadar pengamanan fisik, melainkan juga penjaga nilai toleransi dan kedamaian.
Melalui pengamanan yang profesional dan humanis, peringatan Tri Suci Waisak ini mencerminkan harmonisasi yang kuat antara umat beragama dan aparat negara, serta memperkuat semangat toleransi yang menjadi jati diri masyarakat Boyolali.