Berita kami

Polsek Musuk dan Relawan Respon Cepat hadapi Bencana Karhutla Tanggapi deteksi Titik Api melalui satelit.

01 September 2023 Berita Polres

Boyolali - Tindakan tanggap dalam menghadapi potensi bencana karhutla (kebakaran hutan dan lahan) terlihat jelas ketika Polisi Boyolali dan relawan dari berbagai instansi bersatu untuk menyikapi laporan deteksi awal melalui satelit. Pada Kamis, tanggal 31 Agustus 2023, pukul 01.24 WIB, satelit SNPP yang dikelola oleh NASA mengidentifikasi empat titik api di Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Tak berlama-lama, respon cepat dilakukan dengan mengirimkan tim gabungan yang terdiri dari petugas Polisi Boyolali dan relawan Merapi menuju lokasi yang diperkirakan menjadi pusat potensi karhutla. Dalam interval waktu yang terbatas, petugas Polsek Musuk, di bawah arahan Kapolsek Iptu Iwan Kristiana, melakukan langkah-langkah koordinasi dan pemantauan di lapangan.

Namun, hasil pemantauan yang dilakukan pada pukul 15.00-16.00 WIB tersebut tidak mengindikasikan adanya tanda-tanda karhutla atau titik api yang terdeteksi oleh satelit. Informasi ini juga telah diverifikasi dengan berbagai pihak terkait. Ketua RT Desa Cluntang, Sdr Painu, dan tim relawan tanggap bencana secara tegas menyatakan bahwa tidak ada insiden kebakaran hutan atau titik api di daerah tersebut. Mereka memberi jaminan bahwa apabila situasi darurat benar-benar terjadi, koordinasi dengan Bhabinkamtibmas Desa Cluntang akan segera dijalankan.

Peran penting Bhabinkamtibmas Desa Cluntang, Bripka Winarno, juga tampak saat ia menghubungi secara langsung Bapak Triyono, Pengawas KESDM, Badan Geologi, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Langkah proaktif ini juga mendapat dukungan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), yang menegaskan bahwa tidak ada indikasi karhutla yang terjadi hingga saat ini.

Meskipun deteksi awal melalui satelit ternyata tidak akurat, kesigapan dan kesiagaan Polisi Boyolali serta relawan dalam menghadapi potensi bencana tetap menjadi sorotan utama. Kejadian ini sekali lagi menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana alam. Keselarasan antara penegakan hukum, koordinasi dengan pihak terkait, serta komunikasi yang efektif merupakan pilar dalam menjaga keamanan dan ketenangan wilayah.

BAGIKAN ARTIKEL INI