Patroli Pasca Erupsi Gunung Merapi: Polisi Himbau Warga untuk Tetap Waspada
Boyolali - Erupsi merapi yang terjadi pada hari Sabtu (08/12) pukul 14.49 WIB berupa guguran lava disertai luncuran awan panas telah menimbulkan abu vulkanik di beberapa daerah Kabupaten Boyolali di antaranya di wilayah Ds. Klakah (Dk. Sumber, Dk. Bakalan, dan Dk. Bangunrejo), serta dilanjutkan di Ds. Tlogolele (Dk. Stabelan, Dk. Takeran, dan Dk. Belang), pada Sabtu (9/12/2023) pagi.
Menyikapi hal tersebut Polsek Selo Polres Boyolali pada hari Senin (9/12) terus melakukan Patroli Himbauan dan sosialisi menggunakan kendaraan patroli Polsek di wilayah Kecamatan Selo yang terdampak abu Vulkanik, dengan himbauan agar masyarakat tetap tenang, gunakan masker ketika keluar rumah karena dampak abu vulkanik, tidak melakukan aktivitas di area yang telah ditetapkan berbahaya dengan radius tertentu dari puncak merapi, serta tetap mengikuti perkembangan informasi terkait dinamika erupsi merapi.
Dalam kegiatan patroli yang dilakukan, Kapolsek Selo bersama anggota memberikan himbauan kepada Masyarakat dengan sosialisasi kepada warga masyarakat yang terdampak. sekitar dengan poin-poin penting:
Waspada Terhadap Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi: Masyarakat diingatkan untuk tetap waspada dan tidak panik menghadapi potensi bencana. Peningkatan aktivitas Gunung Merapi perlu diantisipasi dengan bijak.
Persiapkan Tempat Penampungan Sementara: Himbauan diberikan agar tempat penampungan sementara selalu disiapkan semaksimal mungkin. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir korban jiwa dan memberikan perlindungan kepada warga yang terdampak.
Bantuan Petugas di Wilayah Selo: Masyarakat diminta untuk menghubungi petugas setempat jika memerlukan bantuan terkait kebutuhan mengungsi. Petugas di wilayah Selo siap memberikan bantuan dan koordinasi.
Normalisasi Aktivitas Pasca Hujan Abu: Meskipun terjadi hujan abu pada Jumat, 8 Desember 2023, pukul 15.30-17.00 WIB di wilayah Ds. Klakah dan Ds. Tlogolele, kegiatan masyarakat masih dapat berjalan seperti biasa.
Evakuasi Cepat Jika Diperlukan: Apabila terjadi erupsi yang lebih besar, masyarakat diminta untuk segera meninggalkan rumah dan menuju Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) yang sudah disediakan oleh pihak desa.
Berdasarkan keterangan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Tehnologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) bahwa dampak dari erupsi merapi ini direkomendasikan, agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di area yang berbahaya yaitu 5-7 km dari puncak Merapi, karena guguran lava dan awan panas yang mencapai 3-5km beberapa kali masih terjadi, pasca erupsi dengan jarak luncuran yang bervariasi.
Dalam keterangannya Kapolsek Selo Iptu Kiryanto menyampaikan, Kegiatan patroli berlangsung dengan aman dan lancar, dan situasi di wilayah Ds. Klakah dan Ds. Tlogolele dianggap stabil. Aktifitas Masyarakat Terpantau Aman, Respon positif dari warga diharapkan dapat membantu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi. Harapannya, situasi segera kembali normal sehingga aktivitas dapat berjalan seperti biasa,” tutupnya.