Jamin Rasa Aman Jemaat, Polsek Simo Lakukan Sterilisasi Gereja Jelang Misa Kudus
.jpeg)
Boyolali – Guna menjaga kondusivitas dan menjamin rasa aman bagi umat Kristiani dalam menjalankan ibadah, jajaran Polsek Simo Polres Boyolali hadir dalam kegiatan Safari Rohani Misa Kudus se-Soloraya yang berlangsung di Gereja Katholik Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Simo, pada Sabtu (14/6/2025), Siang.
Kegiatan ibadah tersebut dipimpin oleh Romo Paulus Supriya, Pr, dan dihadiri sekitar 400 jemaat dari wilayah se-Kevekipan Surakarta. Hadir pula Ketua Jaringan Komunitas Katolik Indonesia (JKKI) Simpul Simo, Paulus C. Sutadi, panitia kegiatan, serta para tokoh gereja lainnya.
Sebelum ibadah dimulai, jajaran Polsek Simo yang dipimpin Kasium Polsek Aiptu Tri Prahasto AW bersama 5 personel melaksanakan sterilisasi area gereja, dengan disaksikan langsung oleh pihak gereja. Hasil pemeriksaan menunjukkan situasi dalam kondisi aman tanpa ditemukan barang-barang mencurigakan.
Kapolsek Simo AKP Sutimin menegaskan bahwa kehadiran Polri dalam pengamanan kegiatan ibadah merupakan bentuk komitmen menjaga kerukunan antarumat beragama di wilayahnya.
“Kami hadir untuk memastikan saudara-saudara kita menjalankan ibadah dengan tenang, nyaman, dan aman. Ini bagian dari upaya menjaga toleransi dan kebersamaan antarumat beragama, serta menjaga kamtibmas yang kondusif di Kecamatan Simo,” tegas AKP Sutimin.
Ibadah berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat. Para jemaat mengikuti seluruh rangkaian misa yang meliputi doa persembahan, nyanyian, misa utama, doa sesudah komuni, hingga pengutusan.
Sementara itu, Paulus C. Sutadi selaku Ketua JKKI Simpul Simo menyampaikan apresiasi atas pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian.
“Kami sangat berterima kasih kepada Polsek Simo yang telah hadir dan menjaga kami. Ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk semua umat. Harapan kami, semangat toleransi dan kebersamaan ini terus terjaga,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga harmoni keberagaman semakin kuat, menjadi contoh nyata bagaimana toleransi dibangun dari tindakan nyata.