Jaga Stabilitas Keamanan, Polri Dorong Kerukunan Umat Beragama di Tamansari
Boyolali – Kepolisian terus menunjukkan peran aktifnya dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk melalui pendekatan dialog dan pembinaan kerukunan antarumat beragama. Hal ini terlihat dalam kegiatan Silaturahmi dan Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama tingkat Kecamatan Tamansari yang berlangsung di Aula Amarta, Kantor Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (01/02/2025), Siang.
Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Tamansari ini mengangkat tema “Kerukunan Umat Beragama Mendukung Stabilitas Keamanan” yang dihadiri sekitar 75 peserta, diantaranya Camat Tamansari Suyanta, Kapolsubsektor Tamansari Iptu Agus Pranoto, perwakilan Koramil 02 Musuk, Serka Mulyadi Kepala KUA Kecamatan Tamansari Riyanto, kepala desa dari Desa Mriyan dan Lanjaran. Turut hadir para tokoh agama, Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat yang selalu aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.
Dalam sambutannya, Camat Tamansari Suyanta menekankan pentingnya menjaga harmoni antarumat beragama. Ia menyampaikan bahwa di Kecamatan Tamansari terdapat tiga agama besar, yaitu Islam, Hindu, dan Nasrani, namun selama ini kerukunan tetap terjaga dengan baik tanpa adanya perselisihan. “Perbedaan tidak boleh menjadi pemicu konflik, dan hingga saat ini, Tamansari tetap menjadi contoh daerah yang harmonis,” ujarnya.
Kapolsubsektor Tamansari Iptu Agus Pranoto, dalam pemaparannya menegaskan bahwa Polri memiliki peran strategis dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di tengah masyarakat. “Kami terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan, salah satunya dengan menjalin komunikasi dan sinergi dengan tokoh agama serta masyarakat. Kehadiran kami dalam kegiatan seperti ini adalah bagian dari upaya menciptakan kesejukan dalam kehidupan beragama,” terang Iptu Agus.
Ia juga menambahkan bahwa Polri tidak hanya bertugas dalam penegakan hukum, tetapi juga sebagai fasilitator dalam penyelesaian potensi konflik di masyarakat. “Setiap permasalahan harus segera ditangani dengan pendekatan dialog agar tidak berkembang menjadi konflik yang lebih besar,” imbuhnya.
Selain pemaparan dari Kapolsubsektor Tamansari, materi tentang kerukunan umat beragama juga disampaikan oleh perwakilan KUA dan Danramil 02 Musuk. Kepala KUA Tamansari menyoroti peran lembaga keagamaan dalam memperkuat dialog antarumat beragama serta fakta bahwa Kabupaten Boyolali hingga saat ini masih dalam status zero conflict antarumat beragama menurut penilaian dari Kantor Berita Antara.
Sementara itu, Serka Mulyadi dari Danramil 02 Musuk menjelaskan bahwa stabilitas keamanan sangat bergantung pada keharmonisan sosial di masyarakat. “TNI dan Polri memiliki tugas untuk memastikan bahwa situasi tetap aman, tetapi semua itu harus didukung oleh partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersamaan dan persatuan,” jelasnya.
Ditempat bebeda Kapolres Boyolali AKBP Rosyd Hartanto, saat dikonfirmasi sangat mengapresiasi dan mendukung terlaksananya kegiatan dialog antar umat beragama. "Kami mengapresiasi dan mendukung setiap kegiatan apapun yang mempunyai nilai positif. Kegiatan dialog antar umat beragama yang diinisiasi oleh para pejabat forkopincam Tamansari semoga bisa diikuti oleh wilayah wilayah yang lain dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan bermasyarakat", ujarnya.
Kegiatan Silaturahmi dan Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama ini pun ditutup dengan diskusi dan tanya jawab antara peserta mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga kedamaian dan keharmonisan di tengah keberagaman.